Magelang,  Laga PPSM Sakti melawan PSIM Yogyakarta berakhir imbang sama kuat 1-1. Skuad Macan Tidar yang mendominasi pertandingan harus merelakan dua poin karena Laskar Mataram berhasil mencuri gol di pertengahan babak kedua.

Macan Tidar yang bermain di hadapan ribuan pendukungnya memimpin dulu lewat gol tendangan bebas Saiful Imron pada menit 23. Eksekusi Saiful Imron sukses menempatkan bola ke pojok kiri gawang PSIM yang dijaga Agung Prasetyo.

Dalam laga di stadion Abu Bakrin ini, pasukan Widyantoro menerapkan permainan menyerang sejak menit pertama. Widy menempatkan duet striker Dimas dan Toris Nugraha di lini depan. Keduanya didukung Saiful Imron di sayap kanan dan Romlii di kiri.

Dengan komposisi ini, Macan Tidar mampu menguasai jalannya pertandingan. Namun lini belakang PSIM yang dikawal empat pemain sejajar juga tampil disiplin. Abda Ali dkk bermain tanpa kompromi dengan menghalau setiap serangan yang datang.

Sundulan

Di babak kedua, Pelatih Maman DulRachman menggani strategi permainan. Ia meminta anak asuhnya untuk lebih berani menyerang. Dengan cerdik, Maman menempatkan Engkus Kuswaha sendirian di lini depan. Ia didukung dua pemain lincah Elthon Maran dan Steven Anderson di lini tengah.

Beberapa kali Engkus bahkan berhasil menembus lini belakang PPSM yang dikomandani Gani Pulhehe dan tassiaou Bako. Dari aksi Engkus ini pula tim tamu berhasil menyamakan kedudukan. Menyelinap di antara pemain PPSM, Engkus berhasil membobol gawang Ghoni Yanuar melalui sundulan yang memanfaatkan tendangan sudut Tulus Saptianto.

Widyantoro kemudian memasukkan Supri Andrianto, Rinto Ali dan M Dillah untuk mempertajam serangan. Ketiganya menggantikan posisi Muh Romlii, Saiful Imron dan Toris Nugraha. Masuknya tiga pemain ini tidak mampu membuat banyak perubahan dan skor 1-1 bertahan hingga laga usai.

"Babak pertama, anak-anak sedikit tegang sehingga banyak membuat kesalahan tidak perlu. Namun di babak kedua kita tampil lebih baik sehingga bisa mencuri gol," kata Maman DulRachman.

Asisten Pelatih PPSM Sakti Agus Triyono mengatakan, PSIM memang lawan yang tangguh untuk dihadapi. Tim asal Yogyakarta itu juga memiliki track record yang bagus di luar kandang. "Sementara transisi pemain kami kurang baik. Anak-anak terlambat turun sehingga memudahkan lawan menyerang," kata dia