MAGELANG - Kemenangan tuan rumah PPSM Sakti atas tamunya Persikota Tangerang, padalaga lanjutan Liga Utama di Stadion Abu Bakrin Jumat (4/2) tadi, harus dibayar mahal. Pasalnya, salah satu pemain andalannya, Saiful Imron, patah pergelangan tangan setelah bertabrakan dengan pemain Persikota pertengahan babak pertama. Sebelumnya, Pelatihnya Widyantoro, juga harus menjadi ‘korban’, setelah diberhentikan dari kursinya secara mendadak Kamis malam (3/2) kemarin.
Laga tadi juga ‘ternoda’, setelah anak-anak Persikota mengejar wasit dan asistennya usai pertandingan.Mereka tak puas dengan keputusan wasit yang menganulir gol tendangan bebas Rudi Hermawan menit 67. Saat itu, hakim garis menyatakan salah satu pemain mereka, terlebih dahulu berdiri offside.
Terkait pemecatan Widyantoro, Manajer PPSM Sakti, Salafudin SE mengaku jika keputusan itu sudah dipertimbangkan secara matang sebelumnya. Apalagi, dari hasil evaluasinya selama ini, ia (Widyantoro-red) tidak bisa memenuhi targetnya untuk membawa PPSM Sakti ke posisi empat besar di Group Tengah. "Keputusan kami sudah final. Dan kami sudah laporkan ke pengurus, tentang keputusan kami ini,” katanya, singkat.
Sedang Widyantoro yang dihubungi terpisah, mengaku kaget saat menerima surat pemberhentian dari manajemen kemarin. Meski demikian, mantan Striker BPD dan PSIS Semarang tahun 90-an itu, sudah bisa menerima. "Terus terang, pertama saya kaget mendapat surat itu. Namun mau bagaimana lagi, saya harus menerima segala konsekuensinya,” katanya.
Hubungan antara Suporter Simo Lodro dengan manajemen PPSM Sakti kian tak kondusif, paska pemecatan Widyantoro sebagai Pelatih Skuad ‘Macam Tidar’ Kamis (3/2) kemarin. Selain tuntuan perombakan manajemen, banyak pihak menginginkan manajemen transparan soal nilai kontrak dan gaji pemain.
"Selama ini saya belum pernah mendengar laporan dari pengurus PPSM Sakti yang memberikan laporan terkait nilai kontrak dan gaji pemain. Padahal, sebagai masyarakat kami berhak mengetahui, karena uang yang digunakan adalah uang rakyat,” kata Tugiyono (32) pemerhati PPSM warga Kota Magelang, yang telah mengikuti perkembangan PPSM Sakti sejak divisi II itu.
Hal senada juga diungkapkan Presiden Simo Lodro, Samsuri. "Alangkah baiknya, manajemen transparan. Kami yakin kalau selama ini mereka (manajemen-red) terbuka dan mau menjaga berkomunikasi dengan kami, tidak akan terjadi permasalahan seperti ini. Kenyataannya, mereka telah melupakan kami,” imbuhnya.
Sementara, Asisten Manager PPSM Sakti, Sriyanto mengaku pihaknya akan memberikan secara terbuka terkait permintaan dari warga yang ingin mengetahui keuangan PPSM. "Manajemen dengan tangan terbuka akan memberikan laporan dengan gamblang tanpa ada yang kami tutupi. Anda bisa cek semua hasil keuangan di bendahara, semua laporan ada disitu,” katanya, dihubungi terpisah.
Seperti diketahui, pada kompetisi Liga Utama musim 2010/2011 ini, PPSM Sakti mendapatkan kucuran dana segar dari Pemerintah Kota Magelang sekitar Rp 3,2 Milyar yang diambil dari APBD. Tahun sebelumnya, anggaran yang diberikan mencapai lebih dari Rp 4 M.