Pelatih PPSM Sakti, Syahrial Efendi mengaku, meskipun anak asuhannya bisa memenangkan pertandingan, tetap dirinya belum puas dengan penampilan Ghani Pulhehe dan kawan-kawan. "Secara hasil kita puas, tetapi dari permainan masih banyak yang harus dievaluasi,” katanya.
Pada pertandingan ini, Syahrial Efendy mengandalkan duet striker barunya Fery Setiawan dan Roberto Kwateh sejak kick off. Selain itu, Ghani Pulhehe dan kawan-kawan juga langsung start untuk menyerang tim tamu yang diperkuat mantan pemain PPSM, Fajar Lityantoro. Praktis, ‘Laskar Nusakambangan’ (PSCS) hanya sesekali saja melakukan serangan balasan.
Dimenit 20, Dimas Yuniarto mempunyai peluang emas untuk menjebol gawang Cilacap, namun lemahnya penyelesaian akhir, peluang emas tersebut melayang. Hal serupa dialami Fery Setiawan di menit 36. Akhirnya, di masa injury time babak pertama, Roberto Kwateh berhasil memperdaya Catur Nugroho melalui tendangan bola mati beberapa meter di luar area 16 pas. Skor bertahan hingga jeda pertandingan.
Memasuki babak kedua, PPSM Sakti yang sudah unggul 1 - 0, sepertinya belum puas dan terus berupaya menambah golnya. Ketika babak kedua berjalan 7 menit, Robert Kwateh kembali berhasil menjebol gawang PSCS.
Namun, gol tersebut dianulir wasit Prasetyo Hadi, karena mengganggap pemain bernomor punggung 23 tersebut, telah berdiri off-side. Kedudukan 1 - 0 tersebut bertahan hingga peluit panjang ditiup wasit.
Pelatih PSCS, Agus Riyanto mengaku salut atas permainan yang diperagakan anak asuhannya. Disisi lain, pihaknya merasa dirugikan kepemimpinan wasit yang dinilai meniup peluit bubaran pertandingan belum waktunya. "Wasit meniup peluit saat stopwatch masih menunjukkan angka 45 menit dan masih tersisa 1 menit injury time,” katanya.