Magelang, CyberNews.  Pelatih PPSM Sakti Widyantoro mengakui permainan PPSM saat menjamu Persiku Kudus terlalu monoton. Menurut Widi hal ini karena PPSM tidak punya pemain bertipe motivator. Para pemain yang dimiliki Macan Tidar rata-rata pendiam dan tidak banyak omong selama merumput di lapangan. Akibatnya, komunikasi antarpemain sangat minim.

"Komunikasi kami di lapangan belum maksimal. Ini karena kami tidak punya pemain yang bisa berperan sebagai jendral lapangan,” kata Widyantoro mengomentari hasil imbang antara PPSM melawan Persiku Kudus di Stadion Abu Bakrin, akhir pekan lalu.

Dalam laga ini, lini tengah PPSM sempat kalah berduel dengan Anak-anak Kudus. Baru setelah mengubah strategi permainan, PPSM mampu meningkatkan serangan pada babak kedua. Namun meski mampu menciptakan peluang emas tak ada gol yang bisa diciptakan.

Hasil imbang ini menambah rentetan hasil kurang memuaskan PPSM selama pra musim imi. Sebelumnya, PPSM hanya bermain imbang 0-0 dengan Persitema Temanggung, kalah 3-0 dari PSCS Cilacap, dan imbang 2-2 dengan Persiba Bantul.

Dalam laga uji coba selanjutnya, PPSM sempat meraih kemengan 1-0 atas PSIM Yogyakarta. Namun PPSM kemudian harus mengakui keunggulan PSIR Rembang 2-1. Gol tim tamu diborong M Hussein.

Menanggapi hal ini, Widi mengatakan pihaknya memiliki tugas besar untuk memperbaiki permainan PPSM. Ia menyadari kompetisi Divisi Utama akan segera dimulai sehingga tidak banyak waktu yang dimilki untuk melakukan pembenahan.

Widi meminta para pemainnya untuk belajar membangun koordinasi dan komunikasi di lapangan. Ini bahkan akan dijadikan program latihan akhir untuk menghadapi kompetisi divisi utama akhir bulan ini.

Diakui, tanpa komunikasi dan koordinasi antarlini, permainan PPSM tidak akan solid karena tidak ada pengertian di antara pemain. "Kami butuh pemain yang bisa menjadi motivator. Ia harus bisa menjadi penyemangat pemain lain dan bisa menjadi kepanjangan tangan pelatih," ungkap Widi.

(MH Habib Shaleh/CN26)